MEMANGGIL.CO - Kebutuhan bahan bakar di Indonesia akan terus meningkat. Di satu sisi, ketersediaan bahan bakar fosil saat ini makin terbatas. Tentu saja kondisi ini menggelitik tim Pengabdian Kepada Masyarakat PEM Akamigas.
Civitas akademika PEM yang berada di Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora ini tertarik memberikan pengenalan dan pengetahuan tentang sumber-sumber bahan bakar lain yang bisa didapatkan di lingkungan sekitar serta ramah lingkungan.
Bahkan beberapa desa di wilayah Kabupaten Blora, ada yang telah memanfaatkan biomassa berupa biogas dari kotoran sapi, manusia dan juga limbah cair tahu. Biomassa ini sebagai bahan bakar untuk memasak dan penerangan.
Kali ini giliran biobriket dengan memanfaatkan tongkol jagung yang merupakan limbah pertanian di banyak pedesaan. Di Desa Pakel, Kecamatan Montong, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, sempat menjadi desa sasaran Tim Pengabdian Kepada Masyarakat PEM Akamigas.
Mengutip laman Kementerian ESDM, keberadaan Tim yang diketuai Oksil Venriza ini, sempat mengenalkan tentang pemanfaatan tongkol jagung sebagai bahan dasar pembuatan biobriket dengan cara mudah dan biaya relatif kecil. Kegiatan tim tersebut sempat dilakukan beberapa tahun lalu.
Melalui survei yang telah dilakukan sebelumnya, diketahui bahwa 90% warga Desa Pakel ini adalah petani jagung. Pada saat panen, tongkol jagung akan dijadikan pakan ternak, dan menjadi sampah hingga dimakan hama.
Kondisi seperti inilah yang dilihat Tim yang diketuai Oksil Venriza ini untuk memberikan pengertian kepada masyarakat desa setempat. Briket tongkol jagung ini bisa bertahan dalam jangka waktu yang lebih lama dari pada kayu bakar. Bahkan nilai kalorinya mencapai 1,5 kali lipatnya, ujar Oksil saat memberikan pelatihan kepada warga Desa Pakel kala itu.
Oksil berharap pengetahuan pembuatan briket tongkol jagung ini, bisa membuka peluang bisnis baru bagi pengusaha briket berskala kecil di tingkat desa.
Syukur-syukur bisa memasarkan di tingkat nasional bahkan internasional, kata Oksil.
Di lain pihak, Kepala Desa Pakel, Ifa Marwatin Fadhilah menyambut baik program Pengabdian Kepada Masyarakat PEM Akamigas itu. Ia berharap proses pelatihan itu dapat berlanjut sehingga dapat terbentu unit usaha mandiri di Desa Pakel ini.