MEMANGGIL.CO - Gunung Merapi kembali menunjukkan aktivitas erupsi dengan intensitas tinggi pada Rabu 30 April 2025. Pada hari ini, teramati 20 kali guguran lava pijar yang meluncur ke arah Kali Sat/Putih dengan jarak luncur maksimum mencapai 2.000 meter.

Dikutip laporan Rahmad Widyo dari magma.esdm menyebutkan, Gunung Merapi yang terletak di wilayah Kabupaten/Kota Sleman, Magelang, Boyolali, dan Klaten, berbatasan antara Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah, memiliki posisi geografis pada Latitude -7.542°LU dan Longitude 110.442°BT, serta ketinggian 2.968 mdpl.

Kondisi Visual dan Cuaca

Gunung terlihat jelas dari berbagai arah. Asap kawah utama teramati berwarna putih, berintensitas tipis, dengan ketinggian sekitar 100 meter dari puncak. Cuaca di sekitar Merapi dilaporkan cerah dengan angin tenang yang bertiup ke arah timur. Suhu udara tercatat berkisar antara 16,520°C, kelembaban 78,783%, dan tekanan udara berada di kisaran 871915 mmHg.

Aktivitas Kegempaan Gunung Merapi Hari Ini

22 kali gempa guguran, dengan amplitudo 124 mm dan durasi 37,94128,01 detik.

32 kali gempa hybrid/fase banyak, dengan amplitudo 110 mm, S-P 0,60,7 detik, dan durasi 11,1115,56 detik.

Aktivitas kegempaan ini menandakan bahwa suplai magma ke dalam tubuh gunung masih berlangsung aktif, berpotensi memicu awan panas guguran (APG).

Rekomendasi dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG)

PVMBG memberikan sejumlah rekomendasi terkait perkembangan aktivitas vulkanik Gunung Merapi:

Potensi bahaya guguran lava dan awanpanas masih terdapat di sektor selatanbarat daya meliputi:

Sungai Boyong (maks. 5 km)

Sungai Bedog, Krasak, Bebeng (maks. 7 km)

Sektor tenggara meliputi:

Sungai Woro (maks. 3 km)

Sungai Gendol (maks. 5 km)

Lontaran material vulkanik dari letusan eksplosif dapat menjangkau radius hingga 3 km dari puncak.

Masyarakat dilarang beraktivitas di area potensi bahaya.

Waspadai potensi lahar dan awan panas guguran, terutama saat turun hujan di sekitar puncak Merapi.

Antisipasi gangguan akibat abu vulkanik, termasuk gangguan pernapasan, jarak pandang, dan kebersihan air.

Jika terjadi peningkatan aktivitas yang signifikan, tingkat status Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali.