MEMANGGIL.CO - Gunung Merapi kembali mengalami erupsi berupa guguran lava pijar dengan jarak luncur mencapai 2000 meter ke arah Kali Sat/Putih pada Jumat, 11 April 2025. Aktivitas vulkanik ini menjadi perhatian serius bagi warga yang bermukim di kawasan rawan bencana di sekitar gunung.

Data dikutip dari magmaesdm menyebutkan, gunung Merapi terletak di wilayah administratif Kabupaten/Kota Sleman, Magelang, Boyolali, dan Klaten, mencakup Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah. Gunung ini berada di ketinggian 2.968 meter di atas permukaan laut (mdpl), dengan posisi geografis di Latitude -7.542°LU dan Longitude 110.442°BT.

Aktivitas Terpantau: Guguran Lava dan Gempa Vulkanik

Menurut laporan pengamatan, teramati tujuh kali guguran lava pijar ke arah barat daya, khususnya ke Kali Sat/Putih, dengan jarak luncur maksimum 2000 meter. Selain itu, asap kawah utama terlihat berwarna putih dengan intensitas sedang dan tinggi kolom asap mencapai 150 meter dari puncak.

Dari sisi seismik, aktivitas gunung meningkat dengan catatan:

19 kali gempa guguran (amplitudo 2-20 mm, durasi 44.89-124.01 detik)

1 kali gempa low frequency (amplitudo 17 mm, durasi 8.89 detik)

30 kali gempa hybrid/fase banyak (amplitudo 2-15 mm, durasi 10.67-15.56 detik)

Kondisi Cuaca dan Lingkungan

Gunung Merapi terpantau dalam kondisi berawan hingga berkabut (level 0III). Angin bertiup tenang ke arah barat, dengan suhu udara berkisar 17.720°C, kelembaban mencapai 97.699%, dan tekanan udara antara 871.8915 mmHg.

Rekomendasi dan Imbauan Resmi

Berdasarkan pemantauan dan data terbaru, berikut rekomendasi resmi dari otoritas terkait:

Potensi bahaya meliputi guguran lava dan awanpanas di sektor selatan-barat daya (Sungai Boyong hingga 5 km, serta Bedog, Krasak, Bebeng hingga 7 km), dan sektor tenggara (Sungai Woro sejauh 3 km, Gendol sejauh 5 km).

Aktivitas magma masih berlangsung, yang berpotensi memicu awanpanas guguran (APG) di wilayah rawan.

Masyarakat dilarang beraktivitas di dalam zona potensi bahaya.

Perlu kewaspadaan tinggi terhadap bahaya lahar dan APG terutama saat turun hujan di sekitar Merapi.

Abu vulkanik dapat mengganggu aktivitas warga dan kesehatan, sehingga warga diminta menggunakan masker dan pelindung.

Jika terjadi peningkatan signifikan, tingkat aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau ulang.

Status Gunung Merapi

Hingga saat ini, status Gunung Merapi tetap berada pada Level III (Siaga). Masyarakat diimbau untuk terus mengikuti informasi resmi dari BPPTKG (Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi) serta pihak berwenang lainnya.