MEMANGGIL.CO – Beberapa waktu lalu, Paguyuban Badan Permusyawaratan Desa (BPD) se-Kabupaten Blora melakukan upaya mengawal kebijakan pemerintah desa dengan menggelar sarasehan yang dihadiri para pemangku kepentingan. Satu di antaranya yang hadir adalah dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kabupaten Blora, Jawa Tengah.
Kepada Media Memanggil Network, dijelaskan dan diberikan tiga contoh desa di Blora yang pengelolaan programnya selama ini unggul alias bagus.
Yaitu Desa Geneng, Kecamatan Jepon programnya bagus di bidang kesehatan dan Desa Nglanjuk, Kecamatan Cepu programnya bagus tentang pasar desa yang bisa meningkatkan ekonomi produktif masyarakat dan ketahanan pangan.
“Serta Desa Bangsri, Kecamatan Jepon programnya juga bagus di pengelolaan desa wisata dan ketahanan pangan,” sebut Yayuk, panggilannya ditulis Sabtu (18/03/2023).
Reward untuk Desa
Disinggung terkait reward, Dinas PMD Kabupaten Blora juga menyebut, bisa memberikan rekomendasi kepada Kemendes PDTT untuk desa yang memiliki program dalam pengelolaan dana desa yang baik.
“Rekomendasi kami sebagai salah satu dasar desa mendapatkan tambahan dana desa yang masuk sebagai anggaran kinerja,” kata Yayuk.
Sebelumnya disampaikan, bahwa dari total 271 desa di Kabupaten Blora nilai anggaran Dana Desa pada tahun 2023 ini sebesar Rp 258.020.113.000 (Rp 258 miliar). Kriterianya ada yang tertinggi dan terendah.
“Tertinggi di Blora adalah Desa Mendenrejo, Kecamatan Kradenan. Yaitu sebesar Rp 1.940.338.000 (Rp 1,9 miliar),” ujar Yayuk.
Lebih lanjut, Alumni Universitas Gadjah Mada Yogyakarta ini juga menyebutkan, besaran anggaran Dana Desa terendah yaitu Desa Ngadipurwo, Kecamatan Blora Kota.
“Untuk nilai terendah Desa Ngadipurwo Rp 599.387.000 (Rp 599 juta),” beber Yayuk,
