MEMANGGIL.CO – Batik Kemang tak cuma dipamerkan, tapi juga tampil menawan di atas catwalk dalam gelaran Fashion Show Batik Kemang, Minggu (22/6/2025).

Acara ini jadi bagian dari rangkaian Kabogorfest 2025, ajang tahunan Kabupaten Bogor yang menyatukan budaya, kreativitas, dan semangat UMKM lokal.

Kegiatan ini digagas oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor melalui Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Kabupaten Bogor.

Mewakili Bupati Bogor Iwan Setiawan, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Bogor, Iman Wahyu Budiana, menyebut fashion show ini merupakan langkah strategis untuk mempromosikan Batik Kemang ke khalayak yang lebih luas.

"Kegiatan ini menjadi langkah strategis Pemkab Bogor untuk mempromosikan Batik Kemang kepada masyarakat luas," ujar Iman.

Tak sekadar tampil di panggung, Pemkab Bogor juga memberi dukungan konkret untuk para perajin. Mulai dari bantuan alat produksi, pelatihan membatik, hingga pengembangan SDM pun digencarkan.

"Pelatihan membatik akan diperluas dengan pendekatan yang lebih menyeluruh dan berkelanjutan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif," lanjut Iman.

Ia juga mengapresiasi kolaborasi berbagai pihak, termasuk kontribusi Universitas Pakuan yang aktif dalam penanganan limbah produksi batik serta inovasi dari para penggagas Batik Kemang.

"Kami apresiasi Universitas Pakuan yang telah berkontribusi dalam penanganan limbah produksi batik serta para penggagas Batik Kemang yang menjaga nilai budaya melalui inovasi," katanya.

Lebih lanjut, Iman menjelaskan bahwa Pemkab mendorong agar desa-desa di Kabupaten Bogor mengembangkan batik khas masing-masing melalui sinergi dengan program Koperasi Desa Merah Putih.

"Pemkab Bogor mendorong integrasi program Koperasi Desa Merah Putih yang telah hadir di 435 desa se-Kabupaten Bogor untuk mengembangkan batik khas desa masing-masing," jelasnya.

Dengan potensi lebih dari 4.000 pelaku aktif, Iman berharap geliat batik lokal ini bisa memperluas pasar Batik Kemang sekaligus menciptakan dampak ekonomi yang signifikan.

"Kami dorong desa-desa lainnya ikut berinovasi menciptakan batik lokalnya, agar tumbuh semangat kompetisi yang sehat dan saling membangun," tegasnya.

Sementara itu, Ketua Panitia Hari Jadi Bogor ke-543, Yudi Santosa, mengapresiasi peran berbagai pihak yang ikut memajukan UMKM dan batik lokal, termasuk Forum UMKM dan Manajemen Atiro.

"Kami mengapresiasi semua pihak yang berkontribusi memajukan UMKM dan batik lokal, khususnya Forum UMKM dan Manajemen Atiro yang memberikan ruang ekspresi bagi Batik Kemang," kata Yudi.

Ia pun berharap ke depan, Batik Kemang bisa menginspirasi lahirnya kampung-kampung batik di seluruh penjuru Kabupaten Bogor.

"Batik Kemang menjadi inspirasi lahirnya kampung-kampung batik di seluruh 40 kecamatan se-Kabupaten Bogor," harapnya.

Dukungan juga datang dari dunia akademik. Rektor Universitas Pakuan Bogor, Didik Notosudjono, menilai Batik Kemang sudah jadi pionir dalam inovasi teknologi ramah lingkungan.

"Batik Kemang kini menjadi pionir dalam penerapan teknologi ramah lingkungan dan memiliki daya saing tinggi," tegas Didik.

Ia memastikan, Universitas Pakuan siap terus bersinergi sebagai mitra strategis Pemkab Bogor untuk mendorong pengembangan produk lokal.

"Universitas Pakuan siap menjadi mitra strategis Pemkab Bogor untuk terus mendukung pengembangan produk lokal," tambahnya.