MEMANGGIL.CO - Kondisinya sudah berkarat dan tidak lagi utuh. Cirinya juga terlihat menyerupai peralatan yang digunakan sebagai senjata pada masa lampau (era Hindu-Buddha). Masyarakat Blora, Jawa Tengah, menyebutnya dengan pedang taplek.
Senjata kuno tersebut banyak ditemukan oleh warga di kubur kuno area hutan jati yang masuk kawasan Kecamatan Kradenan, Kecamatan Randublatung, dan Kecamatan Jati.
"Dapatnya itu di kuburan kuno," kata Bambang kepada wartawan media ini, ditulis Sabtu (25/02/2023).
Menurut Bambang, benda peninggalan kuno tersebut didapatkan rata-rata satu hingga tujuh meteran dari dasar kedalaman tanah. Untuk mendapatkannya, bisa menggunakan peralatan sederhana berupa cangkul, gancu, linggis dan besi buatan (codos) dengan panjang menyesuaikan kebutuhan.
"Codos fungsi untuk menusuk kedalaman tanah kubur kuno. Jika pas menusuk terasa menyenggol sesuatu, baru peralatan lain digunakan untuk menggali," jelas warga Desa Sumber, Kecamatan Kradenan ini.
Bambang menyampaikan, berburu benda peninggalan kuno tersebut biasanya warga jika pas beruntung juga mendapatkan anting, cincin, gelang, hingga pernak-pernik (gerenjeng) perhiasan.
Dia mengaku, biasanya berangkat sendiri ketika melakukan penjelajahan dan kadang pula bersama rombongan dengan jumlah 6 orang hingga 9 orang.
"Sering kita jelajah, tapi nggak sesering seperti dulu," katanya.
Lebih lanjut, Bambang juga mengatakan, akhir-akhir ini para pemburu peninggalan era Hindu-Buddha tersebut tidak lagi menggunakan alat codos. Dia bilang, mulai muncul alat metal detector.
"Sudah ada 60 an unit metal detector yang mereka katanya beli lewat online shop dari mulai harga 4 jutaan sampai belasan juta," katanya.
"Gunanya alat metal detector agar pencarian logam menjadi lebih ringan," imbuh Bambang menandaskan.