MEMANGGIL.CO - Sulistyanto terpilih secara aklamasi sebagai ketua Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kudus periode 2023-2027. Terpilihnya Sulistyanto ini, melalui musyawarah olahraga kabupaten (Musorkab) KONI setempat, yang dilaksanakan di tengah dua kasus dugaan korupsi yang melilit induk organisasi olahraga di Kota Kudus ini.
Dua kasus yang menerpa KONI Kudus, yakni dugaan LPJ fiktif yang kini ditangani Kejaksaan Negeri (Kejari) Kudus. Selain itu, dugaan penyelewengan anggaran Pekan Olahraga Provinsi (Poprov) Jateng 2023 yang kini ditangani Polda Jawa Tengah.
Sulistyanto yang juga sebagai Pembina Persatuan Kempo Indonesia (Perkemi) Kudus, mendapat dukungan 29 suara dalam Musorkab KONI Kudus, yang dilaksanakan di @ Hom Hotel Kudus akhir pekan lalu.
Dalam gelaran Musorkab KONI Kudus, sempat muncul dua nama yang maju sebagai calon ketua organisasi yang mewadahi pembinaan olahraga di Kota Kretek itu. Namun saat Musorkab berlangsung, satu calon yakni Niendyo Woro walk out dan memilih mundur dari pencalonan.
Usai terpilih, Sulis langsung tancap gas membentuk kepengurusan KONI Kudus periode 2023-2027. Ia berkomitmen segera membenahi tata kelola organisasi KONI, agar lebih transparan dan akuntabel.
Pengalaman pahit di periode lalu lebih disebabkan tata kelola organisasi yang tidak akuntabel. Hal ini jangan sampai terulang. Saya mantan atlet berjiwa sportif dan berkomitmen untuk membenahi organisasi agar bermuara pada prestasi atlet, ujar Sulistyanto saat konferensi pers Minggu malam (10/11/2023).
Sulistyanto menjelaskan, apa yang terjadi di Musorkab sudah selesai. Kemudian sesuai pesan dari KONI Jateng, siapapun yang menjadi Ketua KONI Kudus harus merangkul semua pengurus kabupaten (Pengkab).
Kepengurusan KONI Kudus periode 2023-2027 kali ini, memiliki sejumlah program prioritas yang dituangkan dalam visi dan misi yang telah dibacakan Sulistyanto saat Musorkab berlangsung.
Selain tata kelola organisasi akuntabel, ia juga fokus untuk menjalankan program pembinaan bagi para atlet. Salah satunya dengan rutin memutar kompetisi lokal di Kabupaten Kudus.
Pengurus Olahraga Kabupaten (Porkab) di semua cabor harus ada lagi. Jadi atlet saat berlatih, memiliki ajang untuk mengukur kemampuan diri. Kalau tidak ada kompetisi, buat apa atlet bekerja keras berlatih rutin. Kompetisi juga penting untuk mengukur dan mengevaluasi program latihan dan pembinaan, terangnya.
Sebagai atlet kempo, Sulis mengaku paham betul terkait kebutuhan para atlet. Diantaranya pembinaan, latihan dan kompetisi. Nah, untuk merealisasikan visi dan misinya, sejumlah pekerjaan rumah (PR) yang harus dikerjakan Sulistyanto yakni membentuk komposisi pengurus KONI Kudus periode 2023-2027. (**)