MEMANGGIL.CO - Ketua Umum Serikat Petani Indonesia (SPI), Henry Saragih memaparkan produksi padi 2023 secara nasional melimpah sehingga mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri secara mandiri. Paparan ini disampaikan SPI seusai Presiden Joko Widodo 'nyemplung' sawah di Kabupaten Tuban, Jawa Timur.
Demi produsi padi tambah melimpah, SPI mendukung gerakan percepatan tanam kembali usai panen yang dilakukan Presiden Jokowi dan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, khususnya mendorong penggunaan pupuk organik yang dihasilkan secara mandiri oleh petani.
"Kalau menurut kita produktivitas padi cukup baik walaupun ada di beberapa daerah banjir, ada di beberapa daerah katanya terserang hama tetapi tidaklah besar sekali. Sehingga menurut SPI produksi kita dalam negeri mampu memenuhi kebutuhan nasional," ujar Henry, panggilannya pada Kamis (06/04/2023).
Dikatakannya, pada hari ini Presiden Jokowi mengunjungi kawasan daulat pangan yang dibangun sejak tahun 2020. Yaitu salah satunya di kabupaten yang dikenal dengan Bumi Wali Tuban.
"Jadi sudah tiga tahun kita menjalankan pertanian agroekologi disini yang tidak pakai pupuk kimia dan racun dan produktivitasnya tinggi. Kita tidak perlu pakai pupuk kimia tersebut, kita bisa pakai pupuk organik dari hasil alam kita," ungkap Henry.
Luas Baku Sawah Nasional
Perlu diketahui, luas baku sawah nasional saat ini 7,46 juta ha dengan produktivitas padi nasional 5,25 ton per ha. Berdasarkan data KSA BPS, prognosa luas panen Januari - Maret 2023 seluas 3,12 juta ha atau 29,8ri luas panen setahun 10,45 juta ha. Perkiraan produksi padi Januari-Maret sebesar 26,6 juta ton gabah kering giling (GKG), setara 9,57 juta ton beras.Adapun luas baku sawah Provinsi Jawa Timur 1,21 juta ha dan Kabupaten Tuban 66.534 ha. Berdasarkan data BPS, prognosa panen di Provinsi Jawa Timur pada Januari-Maret 2023 sebesar 599.743 ha (35,42ri setahun 1,69 juta ha). Produksi gabahnya 3,44 juta ton GKG, setara 1,98 juta ton beras.
Silakan baca Berita dan Artikel lainnya di Google News