MEMANGGIL.CO - Poli Gigi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr R Soetijono Blora, tengah berupaya fasilitas. Menyusul terus meningkatnya jumlah pasien ke poli gigi.
Menurut Direktur RSUD Blora dr Puji Basuki, jumlah pasien di poli gigi tahun ini, cenderung meningkat bisa sampai 15 perharinya.
"Ya cenderung meningkat," papar dr Puji, panggilannya pada Memanggil.co, Jumat (07/04/2023).
Diakui dr Puji, pada tahun-tahun sebelumnya, poli gigi masuk kategori pasien sepi. Itu karena selain kelengkapan fasilitas juga dokter jaga yang terbatas.
Tetapi, setelah ada dua dokter gigi dan satu dokter spesialis gigi, pelan-pelan jumlah pasiennya meningkat. Kini bahkan jika dirata-rata pasien yang tercatat berkunjung di poli gigi berada di kisaran 200 orang perbulan. Lonjakan pasien itu karena, mulai adanya kepercayaan pelayanan di rumah sakit.
Faktor lain dibukanya program Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) yang ternyata mendatangkan pasien. Kalau untuk pasien umum, tarif yang diberlakukan pihak rumah sakit juga relative murah.
'Sangat murah tarif yang diberlakukan di poli gigi," papar dr Puji.
Dikatakan dr Puji, untuk alat kesehatan gigi memang relatif mahal. Makanya untuk pelayanan seperti poli gigi yang praktik di luar rumah sakit itu, tarifnya cukup tinggi termasuk perawatan gigi.
"Tapi sebenarnya itu adalah standar jasa pada umumnya dokter gigi. Itu juga karena investasi untuk alat kesehatan dokter gigi harganya mahal," imbuhnya.
Kasus Gigi Berlubang Pada Anak
[caption id="attachment_1309" align="aligncenter" width="720"]
Munculnya kasus gigi berlubang pada anak seumuran SD dan SMP, juga menjadi perhatian pihak RSUD Blora.
Menurut dr Puji, banyaknya ditemukan kasus gigi berlubang pada anak-anak ini karena beberapa hal. Pertama, karena memang perhatian kesehatan gigi dalam keluarga yang kurang. Dan pemeriksaan gigi secara rutin sebagai bagian dari kesehatan yang masih rendah di masyarakat.
"Temuan kasusnya kerap seperti itu," ujarnya.
Kedua, lanjut dr Puji, pada usia anak-anak kondisinya masih gigi primer atau kerap disebut gigi susu. Gigi seperti itu rawan sekali keropos dan sensitif makanan. Terutama makanan yang manis-manis dan perngaruh zat-zat tertentu yang terselip di gigi. Akibatnyanya gigi menjadi keropos dan berlubang.
"Maka rutinlah periksa kesehatan gigi dan sikat gigi," tandasnya.
Dikatakan dr Puji, untuk kasus gigi anak-anak, pihak RSUD Blora, akan berupaya sosialisasi ke masyarakat dan kerjasama dengan Puskesmas. Karena sakit gigi itu sangat menganggu. Baik itu anak-anak atau orang tua untuk memeriksakan giginya.
"Sakit gigi itu sakit karena ke saraf sehingga menyebabkan sakit yang luar biasa," imbuhnya.
Silakan baca Berita dan Artikel lainnya di Google News