MEMANGGIL.CO Musim kemarau di Kabupaten Rembang diprediksi akan berakhir dalam waktu satu bulan. Menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), kemarau diperkirakan berakhir pada dasarian kedua bulan November 2024.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Rembang, Sri Jarwati, menjelaskan bahwa fokus utama saat ini adalah menangani dampak kekeringan yang masih melanda banyak desa.
Berdasarkan data terbaru per 21 Oktober 2024, terdapat 67 desa di 14 kecamatan yang terdampak kekeringan, meningkat dari 48 desa pada 10 September 2024.
"BMKG memperkirakan musim kemarau akan berakhir di dasarian kedua November. Sebagian besar wilayah Rembang akan memasuki musim penghujan di waktu tersebut," ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Rembang, Risangsoko, menambahkan bahwa Rembang mengalami musim kemarau lebih cepat dan musim penghujan lebih lambat dibandingkan daerah lain.
Musim kemarau tahun ini juga mencatat suhu tertinggi mencapai 35 derajat Celsius, dengan suhu rata-rata berkisar antara 32 hingga 35 derajat Celsius, yang lebih panas dari biasanya.
Suhu yang terus-menerus berada di angka ini bisa menjadi ekstrem. Biasanya, suhu normal berada di bawah 30 derajat Celsius," katanya.
Di tengah situasi kekeringan ini, masyarakat tetap melakukan persiapan untuk menghadapi musim penghujan. Beberapa desa sudah mulai melakukan gotong royong untuk membersihkan sungai sebagai langkah antisipasi banjir.
Penulis: Alweebee
Editor: Anwar