MEMANGGIL.CO - Siapa sangka, Kabupaten Rembang yang sekarang terlihat tenang di pesisir utara Jawa, dulunya punya jalur kereta api, lho! Tapi sayangnya, karena kalah bersaing sama moda transportasi lain, jalur kereta api di sini harus berhenti beroperasi.
Padahal, dengan makin padatnya kendaraan di jalur pantura, kehadiran kereta api bisa banget jadi solusi yang dirindukan warga Rembang. Meski udah gak aktif, ternyata sejarah kereta api di sini punya cerita menarik yang gak boleh dilupakan. Penasaran? Yuk, cek fakta-faktanya!
1. Dibangun oleh Semarang-Joana Stoomtram Maatschappij (SJS)
Perusahaan kereta api swasta Belanda, SJS, pertama kali membangun jalur dari Semarang ke timur pantura. Jalur ini pertama beroperasi pada 1884, menghubungkan Semarang ke Juwana, Pati. Tahun 1900, jalur dilanjutkan ke Rembang, lalu tembus Bojonegoro di 1919. Dari Rembang, jalur ke selatan menuju Blora (Cepu) dibuka pada 1901. Wah, udah tua banget ya usianya!
2. Awalnya Fokus untuk Angkut Barang
Dulu, jalur kereta api di Rembang diprioritaskan buat angkutan barang. Soalnya, daerah ini kaya sumber daya alam, terutama batu gamping dari Pegunungan Kendeng Utara. Batu ini penting banget buat bahan baku semen. Ada juga pasir kuarsa dan tanah liat, plus batik Lasem yang terkenal. Jadi, jalur kereta api dibangun untuk bantu transportasi sumber daya tersebut.
3. Ada 3 Stasiun Besar yang Masih Berdiri
Dulu, Rembang punya beberapa stasiun, tapi yang jadi stasiun besar di zamannya ada tiga: Stasiun Rembang, Lasem, dan Pamotan. Stasiun Rembang bahkan punya fasilitas lengkap, tapi setelah gak aktif, malah berubah fungsi jadi terminal bis. Sayang banget, ya? Yang menarik, Stasiun Lasem punya arsitektur ala Tiongkok karena banyak warga keturunan Tionghoa di daerah itu. Unik banget kan?
4. Ditutup Bertahap Sejak 1985
Rembang dulunya punya jalur yang bercabang ke arah Juwana-Semarang, Blora-Cepu, dan Lasem-Bojonegoro. Tapi, karena kalah bersaing, jalur ini mulai ditutup pelan-pelan dari tahun 1985 sampai 1992. Menurut arsip PT KAI, jalur Rembang-Blora ditutup sekitar 1984, disusul jalur Juwana-Rembang pada 1986, dan lintas Rembang-Jatirogo pada 1989. Jalur Jatirogo-Bojonegoro baru ditutup di 2001.
5. Pernah Diwacanakan Akan Dibuka Lagi
Rencana buat reaktivasi jalur Semarang-Rembang sempat jadi perbincangan PT KAI DAOP IV Semarang. Kalau jadi diaktifkan, kemungkinan besar dimulai tahun 2025. Tapi tentu aja butuh persiapan matang supaya gak ada masalah dengan masyarakat. Gimana, bakal pake jalur lama atau bangun yang baru? Kita tunggu aja ya perkembangannya!
Penulis: Alweebee
Editor: Anwar