MEMANGGIL.CO - Politisi senior Bambang Sadono mengatakan Sumber Daya Alam (SDA) di Kabupaten Blora melimpah. Seperti kawasan tambang minyak dan gas, juga hutan kayu jati. Tetapi SDA yang melimpah itu tidak tertangani dengan baik dan banyak masalah.

Menurut politisi Partai Golkar itu, munculnya banyak masalah tersebut karena pengambilan kebijakan dan keputusannya semua dari pusat.

"Makanya itu harusnya ada muncul banyak pejuang-pejuang yang memperjuangkan kepentingan daerah di pusat," tegas anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) di MPR periode 2014-2019 ini, Senin (15/05/2023).

Bambang Sadono berterus terang, bahwa meskipun SDA di Blora melimpah, tetapi realitasnya belum optimal bisa dinikmati masyarakatnya. Justru sebaliknya, jika diketahui bahwa Sumber Daya Manusia (SDM) masyarakat Blora tinggi, tetapi kesempatan untuk berkarier terbatas.

"Jadi benar adanya bahwa ternyata kita tidak bisa menikmati (SDA). Itu karena salah satunya SDM yang terbatas. Padahal masih banyak peluang. Misalnya saja alamnya dimana sumber gas dan minyak besar sekali," tandasnya.

Bambang Sadono, kemudian meminta masyarakat mengamati orang-orang yang duduk sebagai anggota DPR RI itu, tidak ada orang asli Blora.

Makanya dirinya terus berfikir kritis, dan kemudian muncullah inisiatif berikut motivasi untuk berjuang lewat jalur legislatif.

"Jadi dari kondisi itulah, yang kemudian mendorong saya untuk kembali terjun di jalur legislatif," tandas mantan Wakil Ketua DPRD Provinsi Jawa Tengah tersebut.

Soal dirinya tidak lagi berjuang lewat pemilihan anggota DPD RI guna membantu Kabupaten Blora, hal ini karena cakupannya terlalu luas.

"Banyak teman-teman, kenapa Pak Bambang tidak lagi mencalonkan di DPD Jawa Tengah guna membantu Blora, jawabannya, karena areanya terlalu luas. Mungkin lebih efektif berjuang membantu Blora lewat jalur DPR RI," tandas alumni Fakultas Hukum Universitas Diponegoro (Undip) Semarang tersebut.

Terkait pasca-purna tugas dari anggota DPD tahun 2019 silam, lanjut Bambang Sadono, sebenarnya hal itu juga sudah dipikirkan.

Karena begitu tidak aktif, maka program-program yang belum terealisasi, diproyeksikan untuk dilanjutkan. Setidaknya jika dirinya terpilih menjadi anggota DPR RI periode 2024-2028 mendatang.

Bambang Sadono mencontohkan, setelah berakhir tugasnya, belakangan muncul banyak masalah. Sementara untuk pembagian tugas ketika itu masih banyak yang belum ditangani. Intinya punya tugas akan tetapi datanya belum terfokus.

"Kita berupaya keras untuk melanjutkan dalam progam lewat legislatif, dimana yang kebetulan saya adalah kelahiran Kabupaten Blora," tutur politisi yang awalnya merintis lewat jurnalis ini.