MEMANGGIL.CO Kemarau panjang yang terjadi tahun ini, membuat waduk di Desa Ngumpakdalem, Kecamatan Dander, Kabupaten Bojonegoro, kering kerontang. Pantauan di lokasi Selasa (15/08/2023), kondisi waduk terlihat kering dan tak menyisakan air.
Penyusutan air di waduk setempat sudah berlangsung sejak 2 bulan lalu. Hingga akhirnya pada pertengahan bulan Agustus ini airnya surut tak tersisa. Waduk ini menjadi salah satu tumpuan air irigasi bagi ratusan hektar lahan pertanian di sejumlah desa.
Diantaranya Desa Sumodikaran, Ngumpakdalem, Ngraseh, serta beberapa desa lain yang ada di sekitar waduk. Kondisi waduk yang mengering, membuat ratusan hektar lahan pertanian di sekitar waduk tak bisa ditanami dan dibiarkan terbengkalai, lantaran tidak ada pasokan air.
Petugas Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWS), Bambang mengatakan, waduk kering terjadi sudah beberapa bulan terakhir. Menurutnya jika kondisi waduk kering, biasanya kelompok tani dan hippa memasok air dari growgoland.
Sebagian besar lahan pertanian disini memang dibiarkan terbengkalai. Namun, sebagian kecil lahan tetap dimanfaatkan para petani dengan tanaman palawija. Tapi para petani harus mengeluarkan biaya lebih untuk mencari pasokan air, jelasnya kepada awak media di lokasi waduk Ngumpakdalem.
Sementara itu, berdasarkan data dari BMKG, puncak musim kemarau berlangsung pada bulan Agustus hingga September 2023. Sementara transisi musim penghujan akan tiba antara bulan September sampai Oktober 2023.