MEMANGGIL.CO - Kesadaran masyarakat akan pentingnya kelestarian alam kini mulai tumbuh, seiring rusaknya ekosistem lingkungan. Salah satunya yakni Rifan Hamim (50), warga Desa Undaan Lor, Kecamatan Undaan, Kudus Jawa Tengah.
Hamim demikian ia biasa disapa, menunjukkan komitmennya terhadap keberlanjutan lingkungan dengan memanfaatkan sampah rumah tangga sebagai hal yang positif.
"Saya tertantang bagaimana mengatasi sampah di level rumah tangga, sehingga tidak sampai menuju ke TPS atau TPA. Dari sampah organik yang berasal dari dapur ini, kita bikin menjadi media tanam dalam waktu kurang dari 5 detik," ujar Hamim.
Menurut Hamim, daur ulang sampah dapat mengatasi krisis pada lingkungan, yang semakin memburuk dari hari ke hari. Daur ulang sampah tidak hanya efektif dalam mengurangi volum sampah yang ada pada lingkungan. Namun juga dapat menghemat sumber daya alam yang ada.
Dengan kata lain, daur ulang sampah dapat menambah umur alam. Begitu besar dampak daur ulang sampah pada bumi ini, ucap pengusaha kuliner Kedai Kampung Sawah Desa Undaan Lor Kudus, Selasa (12/12/2023).
Dalam pemanfaatan sampah rumah tangga khususnya sampah organik seperti sisa sayuran, buah-buahan, Hamim memanfaatkannya untuk membuat kompos cair.
"Pupuk kompos cair yang dimaksud adalah pupuk kompos cair dari limbah rumah tangga yaitu limbah sayuran (sawi, kol, tauge dan tomat), dan kulit buah. Dengan pemanfaatan limbah sampah organic ini, bisa memberi manfaat untuk lingkungan," tukasnya.
[caption id="attachment_13407" align="alignnone" width="1600"] Daur ulang sampah dapat mengatasi krisis lingkungan yang semakin memburuk dari hari ke hari. (Memanggil.co/Ist)[/caption]
Hamim mengajak masyarakat Kudus untuk membiasakan menggunakan media tanam dari sisa sampah rumah tangga.
"Ini hanya kesadaran masyarakat ketika sampah menumpuk menjadi besar. Maka kita bangun kesadaran, kita beri edukasi dan sosialisasi serta mencontohkan terlebih dahulu manfaat yang akan didapat dengan melakukan komposting ini," terang Hamim yang juga caleg PKB Kudus ini.
Menurut Hamim yang juga pegiat lingkungan hidup ini, penanganan sampah menjadi tanggung jawab bersama.
"Harapan kita bahwa apa yang ada di dapur, sebisa mungkin diolah untuk dijadikan sesuatu yang lebih bermanfaat seperti dijadikan media tanam," imbuhnya. (*)