MEMANGGIL.CO - Rembang dikenal sebagai kota dengan potensi besar dalam produksi garam, sekaligus memiliki sejarah panjang sebagai salah satu sentra utama garam di Indonesia. Berkat garis pantai yang panjang dan didukung oleh kondisi alam yang mendukung, Rembang terus berkontribusi besar terhadap produksi garam nasional.
Rembang merupakan penghasil garam terbesar di Provinsi Jawa Tengah. Pada tahun 2021, Rembang mencatatkan produksi garam sebanyak 99 ribu ton, jumlah yang tertinggi di provinsi tersebut.
Produksi ini didukung oleh potensi geografis Rembang yang memiliki pesisir pantai panjang, memungkinkan petani garam untuk mengoptimalkan lahan tambak dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi garam.
Untuk semakin memperkuat industri garam, pemerintah merencanakan pembangunan Sentra Ekonomi Garam Rakyat (Segar) di Kabupaten Rembang.
Program ini bertujuan untuk mengintegrasikan seluruh proses produksi garam, mulai dari tahap awal hingga pasca-produksi, guna meningkatkan efisiensi dan daya saing garam lokal.
Walaupun belum ada jadwal pelaksanaan yang pasti, Kabupaten Rembang sudah mulai mempersiapkan diri sebagai pusat pengembangan sektor ini.
Selain itu, Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Jawa Tengah sedang mengembangkan teknologi tambak garam rakyat.
Teknologi ini diharapkan dapat membantu petambak meningkatkan produktivitas, kualitas, dan kontinuitas produksi, serta memperkuat koperasi garam sebagai lembaga yang mendukung kesejahteraan petani. Upaya ini juga memberikan dampak positif bagi penguatan sektor garam di Rembang.
Pemerintah melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR) turut memberikan dukungan keuangan kepada petani garam. Pada tahun 2019, penyaluran KUR di Jawa Tengah mencapai Rp 68,8 miliar, dengan ribuan petani garam yang menerima manfaatnya.
Program ini membantu petani memperluas usaha mereka dan meningkatkan kapasitas produksi.
Namun, Bupati Rembang, Abdul Hafidz, menekankan pentingnya stabilisasi harga garam, karena petani seringkali menghadapi penurunan harga yang drastis saat musim panen.
Ia berharap pemerintah pusat dapat turun tangan untuk menjaga stabilitas harga garam agar kesejahteraan petani tetap terjamin.
Di sisi lain, pemerintah juga mendukung upaya peningkatan produktivitas melalui inovasi teknologi. Penerapan teknologi di tambak-tambak garam rakyat, termasuk penggunaan sistem evaporasi yang lebih efisien, diharapkan mampu mengoptimalkan produksi garam.
Hal ini juga bertujuan untuk meningkatkan kualitas garam yang dihasilkan, sehingga lebih kompetitif di pasar nasional dan internasional.
Produksi garam di Rembang tidak hanya bernilai ekonomi, tetapi juga memiliki makna budaya dan sejarah yang mendalam. Garam telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat pesisir Rembang.
Tradisi pembuatan garam telah diwariskan dari generasi ke generasi, mencerminkan hubungan erat antara penduduk lokal dan kekayaan alam yang mereka manfaatkan. Garam bukan hanya komoditas, tetapi juga simbol ketekunan dan kerja keras masyarakat pesisir.
Dengan berbagai potensi yang ada serta dukungan dari pemerintah, Rembang terus berkembang sebagai kota garam yang maju dan berdaya.
Kabupaten ini tidak hanya berperan penting dalam menyuplai garam bagi kebutuhan nasional, tetapi juga menunjukkan bahwa kearifan lokal dan inovasi modern dapat berjalan berdampingan untuk memajukan sektor garam di masa depan.
Penulis: Alweebee
Editor: Anwar