MEMANGGIL.CO Seorang pria pengendara sepeda motor yang berboncengan dengan anak dan istrinya marah-marah usai terjatuh akibat terpeleset limbah lumpur dari pencucian pasir silika di jalur Pantura, tepatnya Desa Bogorejo, Kecamatan Bancar, Kabupaten Tuban.
Peristiwa tersebut sempat direkam oleh korban sendiri karena merasa kesal terhadap pengelola pencucian pasir silika. Kemudian videonya langsung viral media sosial dan menjadi pesan berantai lewat aplikasi WhatsApp, Jumat (21/4/2023).
Aku jadi korban lur, lihat anakku tibo karo bojoku (lihat anak saya jatuh bersama istri ku), ungkap kekesalan korban yang belum diketahui identitasnya dalam videonya.
Pada video berdurasi 29 detik tersebut tampak limbah lumpur dari pencucian pasir silika mencemari jalan di lokasi kejadian. Kondisi itu membuat jalan licin dan akhirnya korban yang melintas terjatuh.
Usai terjatuh, pengendara motor itu langsung turun dengan merekam kondisi jalan yang tampak tertutup lumpur berwarna coklat. Ia pun menyampaikan kemarahannya karena dirinya bersama keluarganya menjadi korban jalan licin disebabkan lumpur tersebut.
Sopo seng gelem tanggung jawab (siapa yang mau bertanggung jawab), wasi ini (lihat ini), kata korban dengan nada marah dikutip dalam video yang viral.
Pada saat bersama itu juga tampak sejumlah pekerja tengah membersihkan lumpur pencucian pasir silika yang berada di jalur Pantura tersebut. Sedangkan, anak dan istrinya korban sudah berada di tepi jalan usai terjatuh dari motornya.
Terlihat pengendara motor yang melintas di lokasi juga harus memperlambat laju kendaraannya agar tidak terpeleset. Termasuk sampai saat ini belum diketahui siapa pemilik tambang pencucian pasir silika yang tak bertanggung jawab tersebut.
Iku tok ngarep omah ku bos aku ae tibo dek ingi iku (itu didepan rumah saya bos saya juga jatuh kemarin), tulis akun Roni Endot di dalam komentar Facebook.
Atas kejadian itu, Bambang Irawan Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Perhubungan (DLHP) Tuban belum bisa dikonfirmasi. Sebab, saat dihubungi lewat pesan singkat WhatsApp belum direspon.