MEMANGGIL.CO - Sentra ikan asap yang ada di Jalan Panglima Sudirman, Kabupaten Tuban, menjadi jujugan para pemudik yang melintasi Jalur Nasional Pantura setempat, Jumat (28/04/2023). Mereka mampir untuk membeli oleh-oleh, sebelum melanjutkan perjalanan ke tempat tujuan.

Pantauan di lokasi, para pedagang menjajakan olahan berbagai jenis ikan laut hasil tangkapan nelayan tradisional setempat. Tak sedikit pemudik yang hendak balik maupun pelancong yang lewat Jalur Pantura menyempatkan singgah untuk membeli buah tangan ikan asap.

Menurut mereka, selain rasanya enak dan gurih, ikan yang digunakan juga masih segar, sehingga mampu bertahan lama. Bahkan proses pemanggangan yang masih dilakukan secara manual dapat disaksikan secara langsung di perkampungan sekitar.

Suka beli disini mas, karena ikannya masih segar semua. Cocok dipakai untuk oleh-oleh balik ke kota, ungkap Sutira salah satu pemudik asal Lamongan yang hendak balik ke Semarang.

[caption id="attachment_2284" align="aligncenter" width="1024"]Oleh-oleh ikan asap di Pantura Tuban diserbu warga. (Memanggil.co/Khusni Mubarok) Oleh-oleh ikan asap di Pantura Tuban diserbu warga. (Memanggil.co/Khusni Mubarok)[/caption]

Terdapat berbagai jenis ikan laut panggang. Diantaranya tuna, dorang, salmon, kakap merah, kakap putih, tengiri, togek, pari, serta bawal. Sementara harga dipatok bervariasi antara R 7.500 sampai Rp40.000 per tusuk, bergantung jenis dan ukurannya.

Kalau pas arus mudik dan balik, selalu ramai mas, bisa meningkat 200 persen dibanding penjualan di hari biasanya, alhamdulillah, kata Dartik, salah satu pedagang.

Tak hanya ikan panggang, pedagang juga menjual berbagai olahan hasil laut. Seperti petis, kerupuk, ikan asin, teri, serta terasi.