MEMANGGIL.CO - Sepak bola di Kabupaten Blora kian redup seiring dengan kurangnya perhatian terhadap Persatuan Sepakbola Indonesia Blora (Persikaba). Terlebih tim kebanggaan daerah ini absen dari Liga 4 Jawa Tengah.

Namun, kabarnya Pemkab Blora tengah berusaha untuk memperbaiki situasi tersebut dengan mengajukan pembangunan stadion dengan biaya kurang lebih 30 Miliar.

Hal ini disampaikan oleh Ketua Sementara Persikaba Blora, H. Ahmad Fahim Mulabby yang akrab disapa Gus Fahim.

Menurutnya, Bupati Blora telah mengambil langkah konkret untuk memperbaiki kondisi sepak bola di daerah tersebut dengan merencanakan pembangunan stadion, yang saat ini masih dalam tahap pengajuan.

"Pemerintah Kabupaten Blora, terutama Bupati, sudah mulai berupaya memperbaiki sepak bola dengan mengajukan stadion. Kurang lebih biayanya 30 Miliar, untuk angka pastinya saya belum tahu,"ungkap Gus Fahim saat ditemui tim Memanggil.co, Sabtu, (4/1/2025).

"Ini baru diusahakan dan kami berharap semoga berhasil. Karena Blora sendiri belum memiliki stadion yang memadai," tambahnya.

Gus Fahim yang juga menjabat sebagai anggota DPRD Blora, berharap agar pada tahun 2025 Blora dapat memiliki stadion yang layak untuk mendukung perkembangan sepak bola di daerah ini. Ia menyebutkan bahwa lokasi stadion yang direncanakan adalah di Kridaloka, Jepon.

"Semoga pada tahun 2025 Blora sudah memiliki stadion. Untuk rencana awal, stadion ini akan dibangun di Kridaloka, Jepon," tambahnya.

Tantangan dalam Pengelolaan Sepak Bola

Lebih lanjut, Gus Fahim mengungkapkan tantangan dalam mengelola sepak bola di Blora. Ia menjelaskan bahwa untuk mengelola klub sepak bola dengan baik, diperlukan kerjasama antara berbagai pihak, terutama Pemerintah Daerah.

"Mengelola klub sepak bola itu tidak semudah yang dibicarakan banyak orang. Semua pihak, terutama Pemerintah Daerah, harus dilibatkan dalam proses ini," kata Gus Fahim.

Ia menegaskan bahwa untuk meningkatkan kualitas sepak bola di Blora, tidak cukup hanya mengandalkan dana dari klub semata. Menurutnya, salah satu faktor kunci adalah dukungan pendanaan yang memadai. Adapun persoalan terkait pendanaan yang kurang memadai ini turut menjadi alasan kuat tim kebanggaan daerah absen dari Liga 4 Jawa Tengah.

"Kita harus realistis. Mengandalkan sepenuhnya pada klub saja itu sangat sulit. Alasan klasiknya adalah pendanaan. Intinya, tanpa dana yang cukup, sulit untuk mengembangkan sepak bola di Blora," ujar Gus Fahim.