MEMANGGIL.CO - Gerakan Universitas Indonesia (UI) Mengajar 14 berkolaborasi dengan Komunitas Guru Belajar Nusantara mengadakan pelatihan untuk para guru di enam sekolah dasar di Kabupaten Blora, Rabu (22/1/2025).

Kegiatan yang dilaksanakan di Aula B Dinas Pendidikan Kabupaten Blora ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan para pendidik. Kemampuan dalam memanfaatkan media pembelajaran kontekstual yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan serta karakteristik siswa di tingkat sekolah dasar.

Pelatihan yang dihadiri oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Blora, Sunaryo, mengusung tema fleksibilitas dalam pemilihan media pembelajaran sesuai dengan karakteristik Kurikulum Merdeka.

Dalam sambutannya, Sunaryo menekankan pentingnya sinergi antara Universitas Indonesia (UI) dan dunia pendidikan di Blora.

Kami berharap kolaborasi ini tidak hanya memberikan pengalaman baru bagi mahasiswa UI dan guru-guru di Blora, tetapi juga memperkaya proses belajar mengajar di daerah ini, ujarnya, ditulis Sabtu (1/2/2025).

Sunaryo juga mengingatkan bahwa dalam Kurikulum Merdeka, para guru tidak perlu terpaku pada satu buku saja. Sebaliknya, pemanfaatan berbagai media yang relevan dapat menciptakan proses pembelajaran yang lebih menarik dan efektif.

Adapun pelatihan ini terdiri dari dua sesi. Sesi pertama membahas materi teori, sementara sesi kedua berfokus pada praktik langsung di bawah bimbingan fasilitator dari Komunitas Guru Belajar Nusantara, Zakiyatun Nisa.

Dalam sesi praktik, peserta dilibatkan dalam berbagai aktivitas untuk merancang media pembelajaran yang kontekstual dan relevan dengan kondisi sekolah masing-masing.

Semoga pelatihan ini memberi semangat baru bagi para guru untuk menciptakan media pembelajaran yang tidak hanya menarik tetapi juga sesuai dengan kebutuhan dan latar belakang siswa, ujar perwakilan dari Gerakan UI Mengajar 14.

Sebagai informasi tambahan, Gerakan UI Mengajar 14 resmi dibuka pada Sabtu (4/1/2024) di Pendopo Rumah Dinas Bupati Blora. Program ini melibatkan lebih dari 100 relawan dari Universitas Indonesia yang mengajar di enam titik sekolah dasar di Kecamatan Banjarejo, Kunduran, Todanan, Jiken, dan Randublatung.