MEMANGGIL.CO - Sebanyak 26 kecamatan yang ada di Kabupaten Sumedang menjadi sasaran bazar pangan murah. Kegiatan untuk mengendalikan inflasi di Kota Tahu ini, diinisiasi Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Sumedang serta Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Barat.

Tak ketinggalan, juga melibatkan pihak Bulog dan sejumlah kelompok tani yang ada di Sumedang. Kali ini acara bazar pangan murah digelar di halaman Masjid Agung Sumedang, Jawa Barat, Selasa (22/08/2023).

Gerakan pangan murah ini difasilitasi oleh Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jabar, sasarannya bagi masyarakat di yang berada di sekitaran Alun-alun Sumedang, ujar Iwan Gustian selaku Kepala Bidang Pertanian dan Ketahanan Pangan Sumedang.

Dalam bazar pangan murah, kata Iwan, yang dijual merupakan kebutuhan masyarakat sehari-hari. Seperti beras, terigu, gula pasir, telor, minyak goreng, sayuran dan produk lainnya yang dijual di bawah harga pasar.

Untuk komoditas sayuran kami bekerjasama dan menampung hasil pertanian dari para kelompok tani di Sumedang. Kegiatan ini dilaksanakan di 26 kecamatan untuk mengatasi inflasi di Kabupaten Sumedang, ungkapnya.

Sementara itu, salah seorang pembeli bazar pangan murah, Yanti (47) mengaku sangat terbantu adanya bazar itu. Sebab harganya jauh lebih murah jika dibandingkan harga dipasaran. Ia berharap bazar pangan murah ini bisa terus ada.

Kalau sering ada acara kayak gini, tentu sangat membantu sekali buat masyarakat. Bahkan saya langsung memborong kebutuhan untuk di rumah walaupun pembeliannya dibatasi, imbuhnya dengan tersenyum.

Sekedar diketahui, harga beras  dipasaran di Sumedang Rp11 ribu perkilonya. Sedangkan beras di bazar pangan murah dijual hanya Rp 9000 perkilogramnya.

Sedangkan telor dipasaran Rp32 ribu perkilogram, dan dijual Rp27 ribu perkilogramnya. Untuk minyak goreng Rp15 ribu perkilogramnya, serta dijual Rp13 ribu perkilogramnya.

Editor: Arief Pramono