MEMANGGIL.CO - Kelakuan bejat seorang oknum pengasuh Pondok Pesantren di Kecamatan Banjarejo, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, mencabuli banyak santri terendus. Hanya saja sebelum dibekuk dan dikerangkeng pihak petugas yang berwenang, pelaku malah gentayangan alias hilang misterius.

Kejadian ini dibenarkan oleh pihak salah satu orang tua korban, pihak tetangga korban, pihak pesantren maupun pihak Polres Blora yang telah menerima aduan resmi kasus ini sekitar 2 bulanan lalu.

"Nggih, tapi kulo mboten ngertos lungo nengendi. Kemarin onten seng ngertos numpak motor gak nganggo helm," jawab ayah korban dengan logat jawa, saat ditemui di rumahnya, ditulis Memanggil.co, Kamis (21/09/2023).

Pelaku cabul hilang misterius lantaran aksi bejat yang dilakukannya viral di jagat maya. Karena, orang tua korban sebelumnya blak-blakan membeberkan kejadian yang menimpa anak laki-lakinya kepada salah satu awak media hingga menjadi bahan pemberitaan.

Niatnya tentu tidaklah salah, tujuannya supaya pelaku yang merusak moral anaknya segera ditangkap. Karena, permasalahan yang kini mengemuka ini juga sudah terbilang lama dilaporkan.

"Sudah sekitar dua bulanan kulo laporke, pelaku karepe pengen damai ben ora dikasuske. Iki ya ono WA ne juga. Tapi iki nek ora dihukum seng berat, kuwatire kumat maneh dan korbane tambah akeh," kata orang tua korban.

Ia pun mengaku sekarang ini enggan bercerita lagi kepada wartawan yang tidak mendahulukan etika dalam bertugas. Serta, kurangnya dalam memahami pemberitaan ramah terhadap pihak korban.

"Kulo nggih mboten ngiro yen wingi photone kulo, photone anak e kulo dienggo berita. Tapi namine wes kadung," katanya yang juga mengaku, terpenting baginya sekarang adalah meminta keadilan terhadap petugas yang berwenang.

Senada juga disampaikan oleh salah satu tetangga korban. Sepengetahuannya, pihak kepolisian telah diterjunkan untuk mencari tahu keberadaan pelaku.

"Kemarin polisi do njagong karo aq neng cedak kandang ayam. Nek soal keberadaane pelaku, ya podo aku nggak tahu," kata tetangga korban mewanti-wanti untuk tidak disebutkan identitasnya.

Sementara itu, pihak pengurus pesantren saat ditemui mengaku, tidak mengetahui persembunyian oknum pengasuh bejat tersebut.

"Mriki mboten onten seng ngertos. Kemarin nggih ono polisi sak mobil goleki mriki, tapi mboten ketemu," katanya.

Sebelumnya, salah satu perwira polisi berpangkat AKP (Ajun Komisaris Polisi) saat ditemui media ini beralasan, tidak segera menangkap pelaku lantaran masih mengumpulkan bukti-bukti dan lain sebagainya.

"Kemarin masih ngumpulke bukti-bukti. Nek sekarang wes cukup. Minta kerjasamanya untuk mencari tahu keberadaan pelaku" katanya saat ditemui di Polres Blora setelah kejadian kasus memalukan ini viral.

Lebih lanjut, kepolisian juga meminta waktu untuk intens bergerak mencari keberadaan pelaku yang hilang misterius beberapa hari ini.

"Nek sudah tahu lak langsung kita tangkap. Minta waktu biar tim lapangan bekerja," jawab salah satu perwira Polres Blora, berpangkat IPTU (Inspektur Polisi Satu) menambahkan.