MEMANGGIL.CO - Wakil Ketua DPRD Blora, Siswanto mengatakan, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten tercatat Blora Rp20 triliun. Itu angka hasil ekonomi yang dihasilkan dari aktivis perekonomian di Kabupaten Blora.

Tetapi, jika breakdown, anggaran tersebut akan menjadi gamblang, dimana peran masing-masing, baik dari pemerintah maupun swasta.

"Mari kita rincikan," ujarnya pada media Memanggil.co, Minggu (04/06/2023).

Jadi, jika dipaparkan, dari total Rp20 triliun itu, berasal dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Blora sebesar Rp 2,2 triliun.

Artinya, pemerintah punya peran 16 persen dalam menggerakan ekonomi di daerah ini. Sedangkan sisanya sebanyak 84 persen ternyata dari sektor swasta.

"Jadi, angka realistisnya seperti itu. Sehingga menjadi sangat jelas bahwa peran swasta menjadi sangat tinggi," tegas politisi Partai Golkar yang kini kembali menjadi Caleg Dapil V (Tunjungan, Ngawen, Banjarejo) Blora ini.

Pertanyaanya, jika angka sebesar 84 persen dari total PDRB Rp20 triliun, dari sektor mana saja?

Menurut Siswanto, porsinya berada di beberapa bidang. Seperti bidang pertanian, minyak dan gas bumi (migas), perdagangan umum/eceran, industri olahan dan sektor lain.

"Paling banyak adalah dari sektor pertanian," tandasnya tanpa memerinci besaran pemasukan dari sektor pertanian.

Produksi Pertanian di Blora tahun 2020-2021

Sementara itu data di Dinas Pertanian Kabupaten Blora menyebutkan, untuk produksi tanaman pangan tahun 2020-2021, disebutkan, untuk produksi padi tahun 2020 sebesar 477.549 ton.

Kemudian produksi padi tahun 2021 naik menjadi 490.209 ton. Kemudian untuk produksi jagung tahun 2020 sebesar 429.296 ton, dan tahun 2021 turun menjadi 390.818 ton. Kemudian untuk produksi kedelai sebesar 6.083 ton turun menjadi 5.229 ton.

Untuk produksi kacang tanah tahun 2020 sebesar 2.351 ton dan tahun 2021 (tidak tercatat dalam produksi). Kemudian untuk produksi kacang hijau tahun 2020 sebesar 3.464 ton dan tahun 2021 (tidak tercatat dalam produksi).

Sebagai catatan, tahun 2020 hingga tahun 2021, terjadi pandemi Covid-19. Kondisinya membuat goyah ekonomi secara merata di tanah air.

Menurut Siswanto, sekarang ini, dengan kondisi yang mulai normal, diharapkan sejumlah sektor penyokong ekonomi, bisa terus dioptimalkan lagi. Dampaknya akan bisa mengerek PDRB Blora dari sektor swasta.