MEMANGGIL.CO - Program sekolah desa jalur Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) ramai peminatnya di Kabupaten Blora, Jawa Tengah. Terbukti, saat ini sudah tercatat sebanyak 253 pendaftar.

Kepala Bidang Administrasi Pemerintahanan Desa Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kabupaten Blora, Heksa Wismaningsih menyebutkan, jumlah pendaftar program RPL pertanggal 24 Maret 2023.

Dari 16 kecamatan se-Kabupaten Blora, pihaknya memaparkan secara terperinci sebaran jumlah pendaftar dari masing-masing kecamatan. Yaitu, dari Kecamatan Banjarejo 23 pendaftar, Cepu 23 pendaftar, Kunduran 12 pendaftar, Bogorejo 11 pendaftar, Blora 15 pendaftar dan Jiken 21 pendaftar.

Kemudian, Ngawen 18 pendaftar, Jepon 9 pendaftar, Tunjungan 14 pendaftar, Todanan 21 pendaftar, Kedungtuban 7 pendaftar, Jati 8 pendaftar, Sambong 15 pendaftar, Japah 30 pendaftar, Randublatung 2 pendaftar dan Kradenan 24 pendaftar.

"Total 253 (pendaftar)," papar Heksa, panggilannya kepada Media Memanggil Network melalui pesan WhatsApp, Jumat (24/03/2023).

Selanjutnya, Heksa juga menyampaikan dokumen digital terkait pelaksanaan program beasiswa RPL Desa di Kabupaten Blora tahun 2023 bekerja sama dengan Universitas Negeri Semarang (UNNES), yang dapat diunduh dengan klik: SE RPL Desa_TTE

Blora Jadi Pionir Kedua Setelah Bojonegoro

[caption id="attachment_1017" align="alignnone" width="720"] Kepala Dinas PMD Kabupaten Blora, Yayuk Windrati. (Memanggil.co/Ist)[/caption]

Diberitakan sebelumnya, Dinas PMD Kabupaten Blora mengaku, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) punya rencana untuk Kabupaten Blora dijadikan pionir kedua terkait program RPL Desa.

Diketahui, program ini di Kabupaten Blora sendiri jenjangnya baru Strata 1 (S1) yang bisa diselesaikan 2 tahun kuliah dan tengah berproses setelah Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, mengawali terlebih dahulu atau menjadi pionir yang pertama di Indonesia hingga jenjang pascasarjana (S2).

Rencana memang Blora akan menjadi pionir yang kedua, kalau Bojonegoro sudah dilaksanakan dan saat ini yang tahun keduanya. Jadi di Blora baru kita mulai, ujar Kepala Dinas PMD Kabupaten Blora, Yayuk Windrati.

Alumni Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta ini menambahkan, pihaknya telah melaksanakan sosialisasi secara zoom bersama Universitas Negeri Semarang (UNNES), dengan pihak Kemendes PDTT dan seluruh pihak pemerintah desa di Kabupaten Blora terkait dengan proses program RPL itu sendiri.

Jadi, sudah kita sampaikan RPL adalah cara lain mendapatkan ijazah, bukan cara mudah mendapatkan ijazah, ungkap Yayuk, panggilannya.

Menurutnya sekarang ini program RPL di Kabupaten Blora sedang berproses pendaftaran yang diutamakan untuk kepala desa, perangkat desa dan pendamping desa. Sedangkan nantinya apabila kuotanya masih, PMD mengaku, akan membuka untuk penggiat desa lainnya.

Misalnya PKK, BPD, terus Karangtaruna, seperti itu bisa. Kita lihat progresnya dulu, terangnya.

Silakan baca Berita dan Artikel lainnya di Google News