MEMANGGIL.CO - Siang itu, hidangan yang disediakan lebih dari cukup untuk ukuran belasan orang. Tampak tempe goreng, kacang godok, semangka dan lain sebagainya disajikan di atas meja. Ada juga yang ditaruh di bawah lantai rumah.

Belasan orang itu adalah para alumni kampus lokalan Blora tahun 2008-2012. Yaitu almamater Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Muhammadiyah Blora. Semangat membara dan terasa spesial lantaran yang jauh rumahnya sudi mendekat, dan sebagian ada yang mengajak anak, suami maupun istri.

Di kediaman rumah Tri Ari Kusumawati yang beralamatkan di Desa Jiken RT 03 RW 07, Kecamatan Jiken, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, para alumni berkumpul, Kamis (18/05/2023) siang.

Dalam acara ini, tampak Nur Dhuha (guru yang juga mantan Dosen IAI Khozinatul Ulum Blora), Muhammad Syaiful Anwar (wirausaha) beserta dua anaknya, Marhetty Amelia (guru) beserta dua anaknya, Surekno Puspita (guru) beserta salah satu anaknya, Rimby Desyvambe (PTT) beserta anaknya, Kusriniyanti (IRT) beserta anaknya, Armanto Basuki (guru) beserta istri dan anaknya, Ulin Nuha (wirausaha) beserta Erlis Soviani (guru) dan anaknya.

Juga Sukisnan (pejabat Desa Plosorejo, Kecamatan Banjarejo, Kabupaten Blora), Ahmad Adirin (penulis Blora), dan Tri Ari Kusumawati (politisi) selaku tuan rumah yang menjamu para sahabat masa kuliahnya. Yang belum bisa hadir dan sebelumnya sudah berjanji akan datang ke Blora adalah Suntari (Pejabat Desa Suntri, Kecamatan Gunem, Kabupaten Rembang).

Pertemuan yang direncanakan ini jelas bukan temu silaturahmi biasa. Selain merupakan kegiatan melepas kangen bersama, pertemuan ini sekaligus menjadi momentum untuk menguatkan rasa persaudaraan yang belasan tahun belum tentu sering bertemu.

Juga tak lupa doa bersama untuk almarhum sahabat Ali Murtopo dan Amin Anshori yang terlebih dahulu meninggal dunia alias wafat. Serta diisi berbagi cerita terkait aktifitas para sahabat sekarang ini dan arisan bersama yang direncana akan diagendakan setiap bulan.

Dalam runutan agenda ini dipandu secara khusus oleh Sukisnan. Saat agenda berlangsung, dirinya pun mendapat kejutan dari Kusriniyanti dan Rimby Desyvambe yang tidak dikira sebelumnya. Yaitu saat arisan dikocok.

"Kenek Pak Sekdes Sukisnan," celetuk Rimby Desyvambe usai membuka kocokan arisan para alumni.

Usai kocokan arisan ini, agenda kemudian ditutup Sukisnan. Kemudian dilanjut makan bersama di rumah Tri Ari Kusumawati, lalu para alumni juga tidak lupa mengabadikan momen dengan foto bersama dan dilanjut pindah silaturahmi ke rumah Armanto Basuki.

'Ngrampok' Jeruk Bali di Jepon

[caption id="attachment_3137" align="aligncenter" width="898"]Surekno Puspita dan Marhetty Amelia saat selfie memetik jeruk bali di perkampungan milik Armanto Basuki. (Memanggil.co/Ist) Surekno Puspita dan Marhetty Amelia saat selfie memetik jeruk bali di perkampungan milik Armanto Basuki. (Memanggil.co/Ist)[/caption]

Saat di kediaman Armanto Basuki di Dukuh Jegong, Desa Tempelmahbang, Kecamatan Jepon, sejumlah alumni yang berkesempatan ikut silaturahmi tampak bersemangat membara. Pasalnya, mereka bisa memanen jeruk Bali sendiri milik Armanto Basuki.

Saking semangatnya, Sukisnan dan Ulin Nuha naik pohon jeruk bali dan merontoki jeruk-jeruk yang siap panen itu. Sedangkan yang lainnya seperti Surekno Puspita, Muhammad Syaiful Anwar dan Marhetty Amelia, tampak mengabadikan foto-foto mereka bahwa pernah merasakan panen jeruk bali.

"Foto sek aku karo anakku," ucap Muhammad Syaiful Anwar meminta tolong Surekno Puspita.

"Iki tampani (jeruk)," timpal Sukisnan meminta tolong agar yang di bawah bersiap menerima petikan jeruk bali yang dijatuhkannya dari atas pohon.

Sebagai penutup, diketahui sejumlah alumni mengetahui agenda kegiatan ini melalui grup WhatsApp. Ada yang izin karena tidak bisa ikut, bahkan ada juga yang sudah ditelepon salah satunya seperti Ahmad Zainal Muttaqien (guru) beralasan ada kegiatan lain yang lebih penting daripada bertemu para sahabatnya yang seangkatan.