MEMANGGIL.CO - Tanggal 26 Juli 2022 menjadi pengingat warga masyarakat Kabupaten Blora, Jawa Tengah. Pada saat itu AKBP Fahrurozi resmi menjabat sebagai Kapolres Blora, hingga rilis humas kepolisian pun tersebar di kalangan wartawan.

Setumpuk pekerjaan rumah (PR) Polres Blora menanti perwira kepolisian pindahan dari Kabupaten Purworejo itu. Siapa sangka, awal menjabat dirinya pun tidak menunggu lama untuk mengadakan temu bareng awak media.

Berawal dari situ, rekam jejaknya pun mulai terukir menampung segala informasi di Kabupaten Blora. AKBP Fahrurozi sering komunikasi dengan para wartawan, termasuk pernah meminta wartawan untuk merancang buku tentang Blora dan dijanjikan akan didanai. Serta lain sebagainya.

Kendatipun tidak semua ungkapannya diwujudkan, setidaknya upaya AKBP Fahrurozi untuk masyarakat Blora patut diapresiasi. Pasalnya, sejumlah PR paling menonjol mampu diselesaikan.

Apa saja itu? Berikut ulasan versi warga yang dirangkum Memanggil.co

1. Bantu Petani Terhindar dari Maut Menjemput

Lazim diketahui, banyak petani Blora selatan, dari tahun ke tahun meregang nyawa karena jebakan tikus bertegangan listrik. Ini menjadi PR tahunan khususnya pemerintah daerah dan aparat penegak hukum, setiap musim tanam tiba tersiar adanya petani meninggal di sawah gara-gara masalah tikus.

Mengetahui hal itu, AKBP Fahrurozi tidak tinggal diam untuk memberikan instruksi, arahan tegas kepada anggotanya dengan beragam cara untuk terjun ke lapangan, serta membuat sejumlah kegiatan dengan kolaborasi bersama stakeholder lain, agar insiden maut tak lagi terjadi.

Kaitan perihal ini, jejak digital pemberitaan media online tentang ragam upaya jajaran kepolisian yang dipimpin AKBP Fahrurozi untuk mengatasi masalah tersebut cukup banyak di internet.

Hasilnya pun sangat gemilang. Penelusuran wartawan selama dirinya menjabat 11 bulan di Blora, tak ada lagi kabar ada petani yang kembali meregang nyawa karena jebakan tikus bertegangan listrik.

2. Selesaikan Kasus Rudapaksa di Masa 4 Kapolres Blora

Kasus rudapaksa yang menimpa siswi dari Sekolah Luar Biasa (SLB) di Blora selama dua tahun misterius akhirnya berhasil diungkap di masa AKBP Fahrurozi. Ini menjadi prestasi paling gemilang yang kedua, sepanjang sejarah dirinya menjadi Kapolres Blora.

Informasi yang dihimpun wartawan, tercatat kasus rudapaksa yang korbannya merupakan seorang disabilitas itu sampai dua kali hamil di tahun berbeda dan telah dua kali melahirkan.

Polres Blora sendiri telah menerima dua kali laporan resmi pihak korban yakni pada Rabu, 21 November 2020 dan pada Sabtu, 18 Juni 2022. Serta, bergulirnya kasus rudapaksa ini terjadi di masa pucuk kepemimpinan 4 Kapolres Blora dan 2 Kasatreskrim Polres Blora.

Silih berganti, pihak kepolisian sendiri mengaku masih terus melakukan penyelidikan guna menyingkap kasus memilukan ini.

Kemudian setelah ada wartawan di Blora berjanji akan mengawal serius sampai tuntas, dan komunikasi dengan sejumlah pemerhati anak, tokoh politik, tokoh aparat penegak hukum hingga pusat, akhirnya kasus ini pun terungkap di masa AKBP Fahrurozi.

Ternyata pelakunya adalah dari pihak keluarganya sendiri. Sebelumnya, bidan desa dan sejumlah wartawan pun sempat isak tangis saat kepolisian bersama Bupati Blora Arief Rohman menggelar konferensi pers di Mapolres Blora kaitan kasus yang terjadi.

Setelah beberapa hari terungkap, wartawan di Blora pun langsung ada yang menjalankan cukur atau potong gundul dan sujud sukur di halaman Mapolres Blora.

Pindah Tugas ke Mabes Polri

Kapolres Blora AKBP Fahrurozi pindah tugas alias dimutasi ke Mabes Polri. Jabatan barunya, yakni sebagai WAKADEN A ROPAMINAL DIVPROPAM POLRI.

Kabar ini tertuang resmi dalam Surat Telegram Kapolri bernomor: ST/1394/VI/KEP/2023 tertanggal 24 Juni 2023 yang ditandatangani A.N. KAPOLRI AS SDM Irjen Dedi Prasetyo.

Jabatan AKBP Fahrurozi sebagai Kapolres Blora digantikan oleh AKBP Agus Puryadi. Dimana sebelumnya menjabat sebagai Kapolres Temanggung. Kemudian Kapolres Temanggung dijabat AKBP Ary Sudradjat.