MEMANGGIL.CO - Sejauh mata memandang saat melintasi area persawahan di wilayah Kecamatan Kedungtuban, Kabupaten Blora, tampak penampakan lampu warna-warni menghiasi situasi malam hari.
Namun, di balik penampakan itu, ternyata adalah penanda bahwa lampu-lampu tersebut adalah ranjau darat setrum jebakan tikus bertegangan listrik.
"Walah yo ra ngarah wani yen golek walang neng kunu. Pengen mati kaku opo piye," ujar warga Kedungtuban, Anam (40) pada Memanggil.co, Kamis (31/08/2023).
Menurut Anam, tikus-tikus di wilayah area persawahan daerahnya sangat merajalela.
Solusi paling ampuh petani, kata dia, adalah membunuh hama tersebut dengan memasang kawat jebakan tikus bertegangan listrik.
"Nggak ada solusi paling ampuh selain memasang setrum jebakan tikus. Tapi ya kudu ati-ati ben ora malah mati dewe," ucapnya.
Ia menyebut, seingatnya khusus di desanya sendiri sudah lebih dari 3 orang petani yang meninggal dunia kesetrum jebakan tikus.
Faktornya, kata dia, rata-rata adalah karena kelalaian petani sendiri.
"Kadang sibel dikiro wes dipateni, ternyata belum. Kui seng sering," terangnya.
Dikatakan Anam, belum pernah ada pemangku kepentingan yang bertindak secara nyata, sengaja mendata jumlah sawah petani yang dipasangi setrum jebakan tikus.
"Ya sebenarnya data kui penting, tapi opo do gelem yen ora ono bayarane," katanya.
Lebih lanjut, Anam juga meyakini bahwa pemangku kepentingan jika tidak segera bertindak nyata, bakal akan ada korban lagi yang dialami petani.
"Tunggu saja, pasti bakal ada korban tewas lagi. Yen hanya sebatas imbauan, wes ra bakal digubris. Kecuali yen APH berani menjarakan petani yang pasang setruman jebakan tikus kayak di Bojonegoro dulu. Mungkin bakal do jera," tandasnya.
Diberitakan sebelumnya, Polres Blora bergerak cepat usai mendengar dan diingatkan kaitan Kabupaten Blora bagian selatan darurat jebakan tikus bertegangan listrik. Pasalnya, petani di sana kerap meregang nyawa gara-gara perihal tersebut.
Saat ini, pihak kepolisian setempat sedang mempersiapkan data tiga tahun terakhir yang menjadi korban kesetrum jebakan tikus.
Ow Nanti tak siapke riyin geh, ujar Kabag Ops Polres Blora, Kompol Sudarno.
Sebelumnya, Kapolres Blora AKBP Agus Puryadi juga usai turun langsung untuk mengetahui atau cek kondisi lapangan, yakni kaitan adanya petani di Blora selatan lagi-lagi jadi korban kesetrum jebakan tikus.
Tercatat pada bulan Agustus 2023 ini saja, ada 2 peristiwa kejadian nahas menimpa petani, yakni bernama Sutikno asal warga Dukuh Tanduran, Desa Kemantren, Kecamatan Kedungtuban, dan Kasto asal warga Desa Kemantren, Kecamatan Kedungtuban.
Iya tadi saya udah kesana, udah ketemu kades, kadus dan akan menentukan pertemuan dengan petani serta PLN di sana, kata Kapolres Blora.
https://youtu.be/_H6lpY5sIsg?si=OZRroqY7aHt2PDr2